Gudang Cirebon – Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menunjukkan peningkatan dalam pemanfaatan resi gudang. Pada tahun 2020, nilai pembiayaan mencapai Rp 93,8 miliar, sedangkan di tahun 2021, nilai pembiayaan mencapai Rp 277 miliar.
Apabila dibandingkan dari jumlah volume barang, pada tahun 2020 mencapai 9.590 ton, sedangkan di tahun 2021 menjadi 13.968 ton. Lalu, di awal tahun 2022 nilai pembiayaannya sudah mencapai Rp 185,7 miliar dengan jumlah volume barang 2.067 ton.
Melihat pemanfaatan resi gudang yang terus mengalami pertumbuhan, tentunya memberikan peluang bisnis baru bagi kalangan usaha yaitu dengan membangun gudang SRG.
“Indonesia memiliki kekayaan berupa komoditas yang besar dan tersebar di berbagai wilayah. Dan ini tentunya akan membutuhkan gudang-gudang untuk menjadi gudang SRG. Para pebisnis atau kalangan usaha tentunya dapat membangun gudang SRG di berbagai daerah untuk menangkap potensi besar ini,” kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi dari keterangan tertulis, Kamis (17/3/2022).
Saat ini ada 233 gudang SRG yang aktif dan tersebar di beberapa provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Maluku serta Bangka Belitung.
Fajar juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, khususnya bagi para petani, pemilik komoditas serta pengelola gudang.
“Saat ini, kami telah menyiapkan aplikasi registrasi resi gudang yaitu IS-Ware NextGen. Dengan aplikasi yang berbasis teknologi blockchain dan smart contract ini, akan memberikan kemudahan dan keamanan bagi pemilik komoditas untuk melakukan registrasi,” imbuhnya.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 14 tahun 2021 yang merupakan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, teh, rumput laut, gambir, timah, gula Kristal putih, kedelai serta ayam karkas beku.
Sumber : Detik Finance